Di media sosial, terutama Facebook, banyak unggahan yang menyebutkan bahwa
server Komisi Pemilihan Umum ( KPU) diretas, Kamis (18/4/2019). Sebuah akun
mengunggah tangkapan layar yang menyebutkan bahwa server KPU diretas untuk
melakukan kecurangan tertentu dalam hasil penghitungan suara Pemilu 2019.
Beberapa diantaranya menyertakan video yang diklaim sebagai tampilan dari
peta serangan siber hacker dari luar negeri. Postingan semacam ini sebagian
besar disertai dengan tagar seperti : #INAelectionObserverSOS dan
#CYBERMUSLIMRUSSIANFORPRABOWOSOS
Salah satu sumber : http://archive.fo/lXgek – Akun Fariz Alfarizy
(facebook.com/fariz.alfarizy.71) – Sudah dibagikan 60000 kali saat
tangkapan layar diambil.
Sejak awal munculnya tag/tagar #INAElectionObserverSOS di media sosial,
saya tidak ingin ikut mengomentari karena hal itu wajar saja. Hal ini juga
tidak melanggar hukum dan dalam batas normal. Hanya berangkat dari
keinginan masyarakat untuk pemilu yang jurdil(jujur dan adil) sehingga ada
keinginan untuk menyertakan pemantau pemilu internasional. Walau sebenarnya
hal ini juga tidak akan mudah dan juga harus dilakukan jauh hari sebelum
pemilu dimulai. Pemantau Pemilu Internasional tentunya juga butuh izin
untuk ikut memantau pemilu disuatu negara. Jadi walaupun berhasil menarik
perhatian dunia tetap nanti tergantung negaranya juga mengizinkan atau
tidak, pemantau pemilu internasional untuk masuk. Belum lagi tagar trending
topic yang akan jadi perhatian dunia hanya di media sosial Twitter. Kecuali
mereka menghubungkan media sosialnya yang lain ke media sosial twitter
untuk autopost.
Beberapa hari ini mulai disertai tagar baru
#CYBERMUSLIMRUSSIANFORPRABOWOSOS yang merebak di berbagai status dan
komentar di media sosial. Saya heran juga maksudnya mau mengundang hacker
rusia yang muslim untuk ikut memantau pemilu di Indonesia? atau mungkin
lebih tepatnya mengamankan server KPU. Tapi mengamankan dari siapa?
mengamankan dari apa? Upaya hacking atau DDoS atau apa? Setau saya yang
mencoba melakukan aktivitas hacking server KPU ya anak-anak muda kita juga
yang sedang menguji ilmunya, mencari bug, menguji keamanan dan biasanya
juga tidak merusak dan tidak banyak. Kadang mereka hanya ingin eksis atau
iseng. Tentunya ada juga beberapa serangan dari hacker luar negri tapi
tidak banyak. Kalau tujuan tagar agar melindungi dari hacker luar negri?
Ini lebih tidak masuk akal lagi, masa' mengundang orang asing untuk
melindungi kita dari orang asing lainnya. Siapa yang akan menjamin mereka
orang baik?
Server KPU itu kalau kita ibaratkan rumah. Yang bisa mengamankannya ya
orang yang punya rumah itu sendiri. Kalau ada orang yang mau ikut membantu
mengamankan caranya bukan ikut masuk paksa ke dalam rumah. Alih-alih malah
orang itu akan dilaporkan ke polisi sebagai maling, masuk rumah orang tanpa
izin, lewat jendela lagi. Bagaimana mungkin kita mau mengamankan rumah
orang tapi dengan masuk secara ilegal kerumah orang itu, apakah pemilik
rumah akan percaya? malah bisa-bisa kita dipentung pemilik rumah. Lalu
dilaporkan ke polisi dan masuk penjara.
Saya masih menahan diri untuk tidak ikut mengomentari soal server KPU ini,
tapi saya lihat hoaxnya sudah masif sekali dan sudah menjalar kemana-mana
bahkan bisa dikatakan sudah sangat parah sekali. Karena sudah ditambah lagi
embel-embel foto yang tidak ada hubungan dengan aktivitas hacking dan
keterangan yang mengada-ada seperti "saya sedang bertempur dengan hacker
bla bla bla" atau "saat ini saya sudah masuk server kpu dan melindungi dari
dalam bla bla bla" dan ini sudah masuk kategori hoax. Yang lebih parahnya
foto yang disertakan salah satu foto aplikasi billing untuk warnet (warung
internet), ada juga foto monitoring realtime threat(ancaman) virus,
ransomware, malware, trojan, hack tool oleh salah satu perusahaan
antivirus/keamanan internet. Jadi selain hoax hal ini tentunya juga
mengundang gelak tawa orang-orang IT. Terlihat jelas sekali pembuat hoax
tidak faham IT.
Hoax ini lalu banyak di share/sebarkan oleh kaum wanita/ibu-ibu dan
orang-orang yang kurang faham IT, hal ini bisa kita maklumi. Sebenarnya ini
bisa ditolerir, bahkan ini tanggung jawab moral bagi penggiat IT
menjelaskannya dan bukan ikut menertawakan atau mengejeknya. Berarti mereka
orang-orang yang peduli dengan pemilu yang jujur, peduli pada website
penghitungan KPU. Dan peduli itu bagus. Untuk teman-teman mohon ingatkanlah
dengan adab dan akhlak yang baik jangan sampai menyakiti hati mereka.
Beritahu kalau itu tidak benar dengan bahasa yang baik dan santun.
Soal serangan hacker ke server KPU, itu hal yang biasa saja. Jangan kan
sekarang yang sedang masa pemilu, waktu tidak ada pemilu pun server KPU
selalu diserang orang yang ingin mendeface/ganti tampilan, mengubah isi
web, merusak dan tujuan lainnya. Bahkan saat detik tulisan ini dibuatpun
banyak sekali server web yang sedang diserang hacker baik di indonesia
maupun dunia, baik dilakukan oleh pemula, hacker profesional, secara
sendiri, tim, dari dalam negri dan luar negri. Biasanya website/server
pemerintah/negara, toko online, perusahaan dan organisasi lah yang paling
banyak diserang.
Satu lagi kalau website KPU down dan tidak bisa diakses atau sulit diakses.
Itu biasanya karena pengunjung yang sangat tinggi/ramai di saat yang
bersamaan sehingga server KPU tidak sanggup melayani. Bisa juga disebabkan
serangan DDoS, Deface dll tapi kita yakin IT KPU tentu sudah
mengantisipasinya bekerja sama dengan Provider Internet. Kalaupun ada
serangan masif yang menyebabkan down, tentunya akan ada pemberitahuan
resmi. Dan yang tahu darimana asal serangan tentunya juga hanya pihak KPU
dan provider internet.
Nah lalu bagaimana caranya kita membantu pemilu yang jujur yaitu dengan membantu mencocokan foto
formulir C1 di TPS masing-masing dengan jumlah angka yang tertera di
website KPU. Ini baru namanya membantu/mengawal situng KPU. Yang faham IT
atau hacker bisa membantu dengan cara yang sudah disampaikan diatas,
mencari kelemahan server KPU dan melaporkan ke pengelola/KPU secepatnya.
Situng di website KPU hanya pendukung, yang jadi patokan/acuan tetap hitung
manual KPU. Jadi andaipun hacker berhasil masuk, dia hanya bisa mengubah
angka-angka atau menghapusnya, tapi kan setiap angka-angka suara ada foto
C1 nya. Tinggal dicocokkan, tugas kitalah nanti kalau perbedaan foto scan
C1 dengan angka tertera untuk melaporkan/komplain.
Sekali lagi kalau ada yang menyebarkan "saya sudah masuk server KPU sedang
melindungi dari bla bla bla" atau "kami sedang perang cyber" mohon abaikan
saja. Jangan di share, itu sudah pasti #Hoax.
Jadi teman teman sekalian, lebih baik kita tunggu saja hasil resminya nanti
tanggal 22 Mei 2019. Tidak usah membuat kegaduhan lagi dengan menyebarkan
informasi yang belum tentu kebenaran nya.
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar Anda dibawah ini,
Adapun Peraturan berkomentar di blog ini :
1. Berkomentarlah sesuai Artikel diatas
2. Untuk berkomentar gunakan (OpenID/Nama Url/Google+)
3. Berkomentarlah menggunakan Bahasa Yang Jelas
4. Relevan
5. Sopan
6. No Spam,
7. No Link Aktif (Live Link)
8. No Promosi Iklan
9. No OOT(Out Of Topic)